Sabtu, 11 Februari 2017

Tante Maya / bosku


Hampir setiap ada
kesempatan aku bersetubuh dengan mertuaku,
kesempatan itu aku lakukan saat istriku Indri
sedang ada tugas di luar kantor yang
memaksa untuk nginap beberapa hari di luar
kota, aku dan mertuaku selalu tidur satu
ranjang layaknya suami istri, apabila birahi
datang kami selalu melengkapi dengan saling
membutuhkan biasanya aku semprotkan air
maniku di dalam vagina mertuaku.

Tak lama beberapa bulan ternyata akibatnya
fatal yaitu mertuaku hamil atas spermaku, aku
kira mertuaku sudah tidak bisa hamil karena
umurnya yang sudah tua 53 tahun, tapi atas
kehendak mertuaku sendiri aku agak tenang
jadi semua bisa diatasinya, saat mertuaku
pulang ke desanya aku berniat untuk kesana
dan memeriksakan kandungannya.

Tapi mertuaku menolak untuk aku temani
entar malah suaminya curiga, setelah aku
yakin bahwa mertuaku bisa menyembunyikan
perbuatan itu otak jorokku keluar lagi dengan
menelpon mertuaku aku bilang bahwa aku
kangen banget, dan mertuaku juga merasakan
apa yang aku rasakan. Setelah lama ngobrol
tiba tibb handphone yang satunya berbunyi.
Hallo, selamat pagi.

Pento kamu tolong ke ruang Ibu sebentar.
Ternyata Bos besar yang memanggil, akupun
beranjak dari tempat dudukku dan bergegas
menuju rangan Ibu Maya. Ibu Maya, wanita
setengah baya, yang sudah menjanda karena
ditinggal mati suaminya akibat kecelakaan,
saat latihan terjun payung di Sawangan.

Aku taksir, usia Ibu Maya kurang lebih 45
tahun, Ibu Maya seorang wanita yang begitu
penuh wibawa, walaupun sudah berusia 45
tahun namun Ibu Maya tetap terlihat cantik,
hanya sayang Tubuh Ibu Maya agak gemuk.
Selamat pagi Bu, ada apa Ibu memanggil
saya.

Oh nggak.. , Ibu cuma mau Tanya mengenai
pekerjaan kemarin, yang diberikan sama Bp.
Anwar sudah selesai kamu kerjakan atau
belum?.

Oh.. ya Bu.. sudah, sekarang saya sedang
memeriksanya kembali sebelum saya
serahkan, biar tidak ada kesalahan. Jawabku.

Oh.. ya.. sudah kalau begitu, Kamu kelihatan
pucat kenapa? Kamu sakit?. Tanya Ibu Maya.
Oh nggak Bu Saya tidak apa-apa.

Kalau kamu kurang sehat, ijin saja istirahat
dirumah, jangan dipaksakan nanti malah
tambah parah penyakit mu.
Ah.. nggak apa-apa Bu saya sehat kok.
Jawabku.

Saat aku hendak meninggalkan ruangan Ibu
Maya, aku sangat terkejut sekali, saat Ibu
Maya berkata, Makanya kalau selingkuh hati
hati dong Pen Jangan terlalu berani. Sekarang
akibatnya ya beginilah Ibu mertuamu hamil.

Aku sangat terkejut sekali, bagai disambar
petir rasanya mukaku panas sekali, aku
sungguh-sungguh mendapatkan malu yang
luar biasa.

Dari mana Ibu tahu? tanyaku dengan suara
yang terbata bata.

Maaf Pen Bukannya Ibu ingin tahu urusan
orang lain, Tadi waktu Ibu menelfon kamu
kamu kok online terus Ibu jadi penasaran, Ibu
masuk saja ke line kamu.

Sebenarnya, setelah Ibu tahu kamu sedang
bicara apa, saat itu Ibu hendak menutup
telepon rasanya kok lancang dengerin
pembicaraan orang lain, tapi Ibu jadi tertarik
begitu Ibu tahu bahwa kamu selingkuh
dengan Ibu mertuamu sendiri.

Aku marah sekali, tapi apa daya Ibu Maya
adalah atasanku, selain itu Ibu Maya adalah
saudara sepupu dari pemilik perusahaan
tempat aku bekerja, bisa bisa malah aku
dipecat. Aku hanya diam dan menundukan
kepalaku, aku pasrah.

Ya sudah, tenang saja rahasia kamu aman
ditangan Ibu.

Terima kasih Bu, jawabku lirih sambil
menundukkan mukaku
Nanti sore setelah jam kerja kamu temenin
Ibu ke rumah, ada yang hendak Ibu bicarakan
dengan kamu, OK.

Tentang apa Bu? tanyaku.

Ibu mau mendengar semua cerita tentang
hubunganmu dengan Ibu mertuamu dan
jangan menolak pintanya tegas.

Akupun keluar dari ruangan Ibu Maya dengan
perasaan tidak karuan, aku marah atas
perbuatan Ibu Maya yang dengan lancang
mendengarkan pembicaraanku dengan Ibu
mertuaku dan rasa malu karena hubungan
gelapku dengan Ibu mertuaku diketahui oleh
orang lain.

Kenapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis
dimarahin sama si gendut ya, Tanya Wilman
sohibku.

Ah, nggak ada apa apa Aku lagi capek aja.

Oh aku pikir si gendut itu marahin kamu.
Kamu itu Wil, gendat gendut, ntar kalau Ibu
Maya denger mati kamu.

Hari itu aku sudah tidak konsentrasi dalam
pekerjaanku Aku hanya melamun dan
memikirkan Ibu mertuaku, kasihan sekali
beliau harus dikuret sendirian, terbayang
dengan jelas sekali wajah Ibu mertuaku
kekasihku,

Rasanya aku ingin terbang ke desa GL dan
menemani Ibu mertuaku, tapi apa daya Ibu
mertuaku melarangku. Apalagi nanti sore aku
harus pergi dengan Ibu Maya, dan aku harus
menceritakan kepadanya semua yang aku
alami dengan Ibu mertuaku,

Uh.. rasanya mau meledak dada ini, Aku
berharap agar jam tidak usah bergerak,
namun detik demi detik terus berlalu dengan
cepat, tanpa terasa sudah jam setengah lima.
Ya aku hanya bisa pasrah, mau tidak mau aku
harus mencerikan semua yang terjadi antara
aku dengan Ibu mertuaku agar rahasiaku tetap
aman.

Kring.. , kuangkat telepon di meja kerjaku.
Gimana? Sudah siap, Tanya Ibu Maya. Ya Bu
saya siap, Ya sudah kamu jalan duluan tunggu
Ibu di ATM BNI pemuda.

Ternyata Ibu Maya tidak ingin kepergiannya
denganku diketahui karyawan lain. Dengan
menumpang mobil kawanku Wilman, aku
diantar sampai atm bni, dengan alasan aku
mau mengambil uang, dan akan pergi
ketempat familiku, akhirnya wilman pun tidak
jadi menunggu dan mengantarkanku pulang
seperti biasanya.

Kurang lebih lima belas menit aku menunggu
Ibu Maya, tapi yang ditunggu-tunggu belum
datang juga, saat kesabaranku hampir habis
kulihat mobil Mercedes hitam milik Ibu Maya
masuk ke halaman dan parkir. Ibu Maya pun
turun dari mobil dan berjalan kearah ATM.
Hi.. Pento ngapain kamu disini?, sapa Ibu
Maya.

Aku jadi bingung, namun Ibu Maya
mengedipkan matanya, akupun mengerti
maksud Ibu Maya, agar kami bersandiwara
karena ada beberapa orang yang sedang antri
mengambil uang.

Oh nggak Bu, saya lagi nunggu temen tapi
kok belum datang juga, sahutku.

Ibu Mayapun bergabung antri di depan ATM.
Gimana, temenmu belum datang juga? Saat
Ibu Maya keluar dari ruang ATM.
Belum Bu.

Ya sudah pulang bareng Ibu aja toh kita kan
searah.

Aku pun berjalan kearah mobil Ibu Maya, aku
duduk di depan disamping supir pribadi Ibu
Maya sementara Ibu Maya sendiri duduk
dibangku belakang.

Ayo, Pak Bari kita pulang Iya Nya.. , sahut Pak
bari Untung aku ketemu kamu disini Pento
Padahal tadi aku sudah cari kamu dikantor
kata teman temanmu kamu udah pulang.

Uh.. batinku Ibu Maya mulai bersandiwara
lagi.

Memangnya ada apa Ibu mencari saya?.
Mengenai proposal yang kamu bikin tadi
siang baru sempat Ibu periksa sore tadi,
ternyata ada beberapa kekurangan yang harus
ditambahkan. Yah dari pada nunggu besok
mendingan kamu selesaikan sebentar di
rumah Ibu OK.

Aku hanya diam saja, pikiranku benar-benar
kacau saat itu, sampai sampai aku tidak tahu
kalau aku sudah sampai dirumah Ibu Maya.
Ayo masuk, ajak Ibu mia.

Aku sungguh terkagum kagum melihat rumah
bossku yang sanggat besar dan megah. Aku
dan Ibu Maya pun masuk kerumahnya
semakin kedalam aku semakin bertambah
kagum melihat isi rumah Ibu Maya yang
begitu antik dan mewah.

Selamat sore Nya,

Sore Yem, Oh ya.. yem ini ada anak buah ku
dikantor, mau mengerjakan tugas yang harus
diselesaikan hari ini juga tolong kamu antar
dia ke kamar Bayu, biar Bapak Pento bekerja
disana.
Baik Nya.

Akupun diajak menuju kamar Bayu oleh Iyem
pembantu di rumah Ibu Maya.
Silakan Den, ini kamarnya.

Akupun memasuki kamar yang ditunjuk oleh
Iyem. Sebuah kamar yang besar dan mewah
sekali. Langsung aku duduk di sofa yang ada
di dalam kamar.

Kring.. , kring.. , kuangkat telepon yang
menempel di dinding.

Hallo, Pento, itu kamar anakku, sekarang ini
anakku sedang kuliah di US, kamu mandi dan
pakai saja pakaian anakku, biar baju kerjamu
tidak kusut.

Oh.. iya Bu terimakasih.

Langsung aku menuju kamar mandi,
membersihkan seluruh tubuhku denga air
hangat, setelah selesai akupun membuka
lemari pakian yang sangat besar sekali dan
memilih baju dan celana pendek yang pas
denganku.

Sudah hampir jam tujuh malam tapi Ibu Maya
belum muncul juga, yang ada malah Iyem
yang datang mengantarkan makan malam
untukku. Saat aku sedang asyik menikmati
makan malamku, pintu kamar terbuka dan
kulihat ternyata Ibu Maya yang masuk,
Aku benar benar terpana melihat pakaian yang
dikenakan oleh Ibu Maya tipis sekali. Setelah
mengunci pintu kamar Ibu Maya datang
menghampiri dan ikut duduk di sofa. Sambil
terus melahap makananku aku memandangi
tubuh Ibu Maya, walaupun gendut tapi Ibu
Maya tetap cantik.

Setelah beberapa saat aku menghabiskan
makananku Ibu Maya berkata kepadaku,
Sekarang, kamu harus menceritakan semua
peristiwa yang kamu alami dengan Ibu
Mertuamu, Ibu mau dengar semuanya, dan
lepas semua pakaian yang kamu kenakan.

Tapi Bu, protesku.

Pento, kamu mau istrimu tahu, bahwa
suaminya ada affair dengan ibunya bahkan
sekarang ini Ibu kandung istrimu sedang
mengandung anakmu.

Aku benar benar sudah tidak punya pilihan
lagi, kulepas kaos yang kukenakan, kulepas
juga celana pendek berikut cd ku, aku
telanjang bulat sudah. Karena malu kututup
kontolku dengan kedua tanganku.

Sial!, makiku dalam hati, aku benar benar
dilecehkan oleh Ibu Maya saat itu.

Lepas tanganmu Ibu mau lihat seberapa besar
kontolmu, bentak Ibu Maya.

Mm.. , lumayan juga kontolmu.

Malu sekali aku mendengar komentar Ibu
Maya tentang ukuran kontolku, yang ukurannya
hanya standar Indonesia.

Nah, sekarang ceritakan semuanya.

Dengan perasaan malu, akupun menceritakan
semua kejadian yang aku alami bersama Ibu
Mertuaku, mau tidak mau burungkupun
bangun dan tegak berdiri, karena aku
menceritakan secara detail apa yang aku
alami.

Kulihat Ibu Maya mendengarkan dan
menikmati ceritaku, sesekali Ibu Maya
menarik napas panjang. Tiba tiba Ibu Maya
bangkit berdiri dan melepaskan seluruh
pakaian yang dia kenakan, aku terdiam dan
terpana menyaksikan tubuh gendut orang
paling berpengaruh dikantorku,
Sekarang sudah telanjang bulat dihadapanku.
Walaupun banyak lemak disana sini namun
pancaran kemulusan tubuh Ibu Maya
membuat jakunku turun naik.

Kenapa diam, ayo lanjutkan ceritamu,
bentaknya lagi.

Baik Bu, akupun melanjutkan ceritaku
kembali, namun aku sudah tidak konsentrasi
lagi dengan ceritaku, apalagi saat Ibu Maya
menghampiri dan membuka kakiku kemudian
mengelus elus dan mengocok ngocok
kontolku, aku sudah tidak fokus lagi pada
ceritaku.

Ahh.. , jeritku tertahan saat mulut Ibu Maya
mulai mengulum kontolku.

Ahh.. Bu.. , nikmat sekali.

Kuangkat kepala Ibu Maya, kamipun
berciuman dengan liarnya, kupeluk tubuh
gendut bossku.

Bu.. kita pindah keranjang saja, pintaku,
Sambil terus berpelukan dan berciuman kami
berdua berjalan menuju ranjang. Kurebahkan
tubuh Ibu Maya, ku lumat kembali bibirnya,
kami berdua bergulingan diatas pembaringan,
saling merangsang birahi kami.

Ahh.. , Jerit Ibu Maya saat mulutku mulai
mencium dan menjilati teteknya.

Uhh Pento.. enak.. sayang.

Ketelusuri tubuh Ibu Maya dan jilatan
lidahkupun menuju memek Ibu Maya yang
licin tanpa sehelai rambutpun. Kuhisap
memek Ibu Maya dan kujilati seluruh lendir
yang keluar dari memeknya. Banjir sekali
Mungkin karena Ibu Maya sudah sangat
terangsang mendengar ceritaku.

Ahh, jerit Ibu Maya saat dua jariku masuk ke
lubang surganya, dan tanganku yang satu lagi
meremas-remas teteknya.

Aku berharap agar orang yang telah
melecehkanku ini cepat mencapai
orgasmenya, aku makin beringas lidahku terus
menjilati memek Ibu Maya yang sedang
dikocok kocok dua jari tanganku.

Usahaku berhasil, Ibu Maya memohon agar
aku segera memasukan kontolku le lubang
memeknya, tapi aku tidak mengindahkan
keinginannya, kupercepat kocokan jari
tanganku dilubang memek Ibu Maya, tubuh
Ibu Mayapun makin menegang.

Aaarrgghh.. Pento, jerit Ibu Maya tubuhnya
melenting, kakinya menjepit kepalaku saat
badai orgasme melanda dirinya,”Puas Ngentot
Memek Boss”

Aku puas sekali melihat kondisi Ibu Maya,
seperti orang yang kehabisan napas, matanya
terpejam, kubiarkan Ibu Maya menikmati sisa
sisa orgasmenya. Kucumbu kembali Ibu Maya
kujilati teteknya, kumasukan lagi dua jariku
kedalam memek nya yang sudah sangat
basah.

Ampun.. Pento.. biarkan Ibu istirahat dulu,
pintanya.

Aku tidak memperdulikan permintaannya,
kubalik tubuh telentangnya, tubuh Ibu Maya
tengkurap kini.

Jangan.. dulu Pen.. too.. Ibu lemas sekali.

Aku angkat tubuh tengkurapnya, Ibu Maya
pasrah dalam posisi nungging. Matanya
masih terpejam. Kugesek gesekan kontolku
kelubang memek Ibu Maya. Kutekan dengan
keras dan.. Blesss masuk semua batang
kontolku tertelan lubang nikmat memek Ibu
Maya.

Iiihh.. Pen.. to.. kamu.. jahat.

Akupun mulai mengeluar masukan kontolku
ke lubang memek Ibu Maya, orang yang
paling di takuti dikantorku sekarang ini
sedang bertekuk lutut di hadapanku, merintih
rintih mendesah desah, bahkan memohon
mohon padaku.

Aku puas sekali, kupompa dengan cepat
keluar masuknya kontoku di lubang memek
Ibu Maya, bunyi plak.. plak.. akibat beradunya
pantat Ibu Maya dengan tubuhku menambah
nikmat persetubuhkanku.

Uhh.. , jeritku saat kontolku mulai berdenyut
denyut.

Akupun sudah tidak sanggup lagi menahan
bobolnya benteng pertahananku. Kupompa
dengan cepat kontolku, Ibu Mayapun makin
belingsatan kepalanya bergerak kekiri dan
kekanan.

Ahh Ibu.. aku mau.. keluar.. .

Dan cret.. cret, muncrat sudah spermaku
masuk kedalam Memek dan rahim Ibu Maya,
beberapa detik kemudian Ibu Maya pun
menyusul mendapatkan orgasmenya, dengan
satu teriakan yang keras sekali, Ibu Maya
tidak peduli apakah Iyem pembantunya
mendengar jeritannya diluar sana.

Ibu Maya rebah tengkurap, akupan rebah di
belakangnya sambil terus memeluk tubuh
gendut Ibu Maya. Nikmat sekali.. , Orgasme
yang baru saja kami raih bersamaan, kulihat
Ibu Maya sudah lelap tertidur,
Dari celah belahan memek Ibu Maya, air
manyku masih mengalir, aku benar benar
puas karena orang yang telah melecehkanku
sudah kubuat KO. Kuciumi kembali tubuh Ibu
Maya, kontolkupun tegak kembali, ku balik
tubuh Ibu Maya agar telentang, kuangkat dan
kukangkangi kakinya. Kugesek-gesekan
kontolku di lubang memek Ibu Maya.

Uhh Pento.. Ibu lelah sekali sayang, Lirih
sekali suara Ibu Maya.

Aku sudah tidak peduli, langsung kutancapkan
kontolku ke lubang nikmat Ibu Maya, Bless..

Licin sekali, kupompa keluar masuk kontolku,
tubuh Ibu Maya terguncang guncang akibat
kerasnya sodokan keluar masuk kontolku,
Rasanya saat itu aku seperti bersetubuh
dengan mayat, tanpa perlawanan Ibu Maya
hanya memejamkan matanya. Kukocok
dengan cepat dan keras keluar masuknya
kontolku di lubang memek Ibu Maya.. , dan
langsung ku cabut kontolku dan
kumuncratkan air maniku diatas perut Ibu
Maya.

Karena lelah akupun tertidur sisamping tubuh
telanjang Ibu Maya, sambil kupeluk tubuhnya,
saat aku terbangun kulihat jarum jam sudah
menunjukan pukul setengah sebelas malam,
buru buru aku bergegas membersihkan
tubuhku dan mengenakan pakaian kerjaku.

Bu.. Bu.. Maya bangun Bu.. .
Akhirnya dengan malas Ibu Maya membuka
matanya.

Sudah malam Bu saya mau pulang.”Puas
Ngentot Memek Boss”
Pento kamu liar sekali, rasanya tubuh Ibu
seperti tidak bertulang lagi.

Ibu Mayapun bangkit mengenakan
pakaiannya, kami berdua berjalan keluar
kamar.

Tunggu sebentar ya Pento, kemudian Ibu
Maya masuk kekamarnya, beberapa saat
kemudian Ibu Maya keluar dari kamarnya
dengan senyumnya yang menawan.

Ini untuk kamu.

Apa ini Bu?, Tanyaku, saat Ibu Maya
menyodorkan sebuah amplop kepadaku.

Aku menolak pemberian Ibu Maya, namun Ibu
Maya terus memaksaku untuk menerimanya.
Terrpaksa kukantongi amplop yang diberikan
Ibu Maya lalu kembali kami berciuman
dengan mesranya.

Dalam perjalanan pulang aku masih tidak
menyangka bahwa aku baru saja bersetubuh
dengan Ibu Maya. Entah nasib baik ataukah
nasib buruk tapi aku benar benar
menikmatinya.










#SELINGKUH DENGAN BOS #SELINGKUH DENGAN ATASAN #ABG BISPAK TELANJANG
#BOKEP INDONESIA #CERITA
DEWASA #CERITA MESUM
#CERITA NGENTOT JANDA
#CERITA NGENTOT PEMBANTU
#CERITA NGENTOT PERAWAN
#CERITA PANAS #CERITA
PEMERKOSAAN #CERITA SEKS
INDONESIA #CERITA SEKS
SEDARAH #CERITA SELINGKUH
#CERITA SEX #CERITA SKANDAL
#CERITA TANTE GIRANG #CEWEK
TELANJANG #FOTO BUGIL
#MEMEK PERAWAN #TANTE
GIRANG #TOKET GEDE MULUS #PEMERKOSAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar